Judul diatas adalah kesimpulan dari beberapa yang aku lihat disekitar, tapi itu juga bukan berarti benar 100% ya, itu hanya kesimpulanku saja, eh atau hipotesisiku aja kan aku lum mengalami :))
Umur sudah mendekati seperempat abad, otomatis banyak diantara teman atau tetangga kita yang sudah menikah sayakapan?, nah dari beberapa teman dan tetanggaku nih ada yang pernikahannya tidak berjalan dengan sesuai harapan, contohnya sebut saja nangka bosan dengan perumpamaan nama bunga, nangka ini sudah menikah cukup lama, waktu itu aku kelas 3 SMA, dan sekarang statusnya hanya dia, keluarga dan Allah yang tau. Nangka sudah berpisah hampir 3 tahun kalo gak salah, dan ini dikarenakan masalah ekonomi dan sosial, ekonomi maksudnya si suami nangka ini kerjanya hanya buruh di sebuah perusahaan kecil (maaf, bukan mau menghina), jadi tau sendiri lah berapa gaji seorang buruh apalagi ini di perusahaan kecil dan juga suami si nangka juga harus memberi nafkah ke orang tuanya, yang awalnya romantis jadi sering bertengkar karna masalalh ekonomi itu tadi, puncaknya saat si nangka keguguran dan masalah ekonomi serta campur tangan orang tua nangka, nangka dan suaminya bertengkar besar dan berujung pada perginya suami nangka dari rumah nangka (mereka tinggal di rumah nangka). Oke, satu perpisahan dikarenakan masalah ekonomi.
Selain nangka, ada lagi kisah yang hampir mirip yang dialami oleh sepupuku, sebut saja dia pepaya. Pepaya juga menghadapi masalah ekonomi, jadi ceritanya si pepaya ini dari sebelum menikah sudah kerja di sebuah rumah sakit milik sebuah BUMN gitu lah, dan suaminya kerja dimanapun yang dia diterima. Suami pepaya mulai menikah sering berpindah kerja, bahkan sempat tidak kerja, lagi-lagi suami si pepaya juga harus memberi nafkah untuk keluarganya, jadi pepaya pun juga ikut memberi uang ke keluarga suaminya, mereka ini tinggal dirumah orang tua pepaya. Walaupun mereka tetap bersama, tetapi masalah ekonomi ini selalu menghantui, serungkali pepaya merasa tertekan saat uangnya habis. Satu lagi pernikahan yang memiliki masalah ekonomi. Sebenarnya cukup banyak kok yang aku tahu yang pernikahannya dihantui masalah eknomi ada manggis, semangka, dll.
Kisah lain dihadapi oleh rambutan, rambutan bercerai karena suaminya berselingkuh. Mereka ini sudah punya anak, dua pula, sudah besar. Ini salah satu korban hubungan jarak jauh yang tidak sehat amit-amit. Ada lagi pisang, pisang ini temenku, dia baru aja melahirkan, dan kabarnya juga akan berpisah.
Itulah sebagian pernikahan yang tidak berjalan dengan baik, bukan berarti yang lain juga seperti itu, banyak kok temenku yang lain yang langgenga sampai sekarang. Menurutku yang belum menikah ini, pernikahan gak hanya sebuah pesta semalam yang harus disiapkan secara wah, tetapi lebih ke janji kita kepada Allah dan pasangan untuk berkomitmen. Nikah itu perlu pertimbangan, seperti dua contoh diatas yang memiliki masalah ekonomi, sebiah pernikahan juga perlu memikirkan masalah ekonomi, ya bener sih kalau rejeki orang nikah itu ada saja, tapi kalo kita lihat kenapa tetap saja masih ada pasangan yang memiliki masalah ekonomi. Selain masalah ekonomi ada juga yang harus dipikirkan, seperti masalah komitmen, komunikasi, tujuan, keyakinan, dll.
So, kalau kamu ingin menikah banyak-banyaklah memikirkan apa yang akan dilakukan setelah menikah, seperti akan tinggal dimana kita setelah menikah, apakah istri harus bekerja, pembagian penghasilan suami, dll. Tetapi kalau kita punya niat yang baik dan pertimbangan yang matang aku rasa juga tak ada masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar